Hubungi Kami       

20 Syawal 1445 H

Kunjungan Kerja DPRD Kota Banjarmasin di Kota Bogor

kunjungan-kerja-dprd-kota-banjarmasin-di-kota-bogor.jpg

Bogor, Jumat 12 November 2021 – DPRD Kota Banjarmasin melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor. Rapat ini di hadiri oleh beberapa Perwakilan DPRD Kota Banjarmasin dan Diskominfo Banjarmasin.

Asep Zainal Rahmat, M.PD selaku Sekertaris Dinas Kominfo Kota Bogor memaparkan beberapa perencanaan dalam membangun Kota Bogor yang mandiri, salah satunya jaringan internet guna mendukung terwujudnya Smart City di Kota Bogor.

Oki Tri Fasiasta Nurmala Alam, S.STP. Kepala Bidang e-Government memaparkan sistem pengajuan dan aspirasi masyarakat, integrasi call center dan respirasi integrasi dengan laporan kedaruratan nomor tunggal panggilan darurat 112 dan juga melayani sistem pelaporan pelanggaran kode etik ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh aparatur. Dalam pencapaian visi komitmen yaitu SDM memiliki etos kerja yang sama di setiap aparatur masa. Di Kota Bogor juga memainkan peran yang sama yaitu memiliki komitmen untuk melakukan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

Kota Bogor termasuk salah satu kota yang dikatakan pertama dengan DKI Jakarta yang membangun aplikasi dan mengintegrasikan dengan pusat dan provinsi. Untuk Aplikasi di Kota Bogor sendiri yaitu terkait penanggulangan Covid-19. Penerapan Smart City di Kota Bogor yang disampaikan oleh Pak Oki bahwa akan dibuat sebuah kota yang tetap mempertahankan ciri khas warisan kebudayaan yang sudah ada di Kota Bogor sejak tahun 1483 bangunan kolonial, dan Kota Bogor yang cerdas, penuh dengan partisipasi masyarakat dan transparan kepada masyarakat.

Dalam Masterplan Smart City Kota Bogor ini dibuat dari tahun 2017 dan akan berlaku sampai dengan tahun 2021 dari 6 dimensi. Ini kurang lebih ada sekitar 137 kegiatan yang diturunkan. Pertama, dalam kesepakatan bahwa ini adalah sebuah branding bagi UMKM dan terealisasi 100%. Kedua, berkembangnya sebuah aplikasi di Kota Bogor dengan beberapa aplikasi pendukung lainnya serta Kota Bogor akan terus dikerahkan untuk sigap melayani masyarakat dengan penuh semangat. Ketiga, bahwa ini termasuk salah satu kota yang pertama kali di Indonesia yang menerbitkan Perda pengurangan kantong plastik, yang sama dengan program dalam pembuatan plastik bekas 2018. Sementara ini program Kota Bogor masuk sebagai salah satu program yang mendapatkan nilai terbaik di liga inovasi dari Urban Mobility Center.

Kota Bogor yang hanya 111, 39 km2 ternyata masih memiliki Urban Farming, pertanyaan-pernyataan lainnya pun sudah mendapatkan apresiasi cukup banyak di tingkat kementerian dan jumlah provinsi tahun 2018 sampai sekarang ini, serta transformasi pelayanan kependudukan. Layanan kependudukan Kota Bogor sudah lebih cepat yang dimana satu hari sudah jadi barang. Maka warga tidak perlu menunggu di Disdukcapil, hasilnya akan langsung dikirimkan melalui email. Pelayanan publik gerak biasanya ada 145 layanan yang akan dikembangkan menjadi sekitar 173 layanan yang rata-ratanya ini mengambil tempat di Mall yang ada 14 instansi termasuk instansi pusat. Kemudian ada aplikasi Simpus di 26 Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu yang mengganti sistem konvensional dengan sistem elektronik yang ada di Rumah Sakit. Sistem ini dimulai dari pendaftaran sampai 9 orang.

Ada juga Evil merugikan bagi warga masyarakat yang harus di rawat inap di Rumah Sakit yang sudah bekerja sama dengan 20 Rumah Sakit, 75 Balai Pengobatan Mandiri 19 menit, dan 50 Dokter Spesialis. Selanjutnya tidak semua kegiatan akan menggunakan teknologi, karena beberapa di Kota Bogor menjadikan tulang punggung matinya dari inovasi menjadi Blackbone, sedangkan teknologi menjadi suatu hal yang bisa mendukung inovasi keselamatan publik.

Dengan kemampuan untuk merealisasikan rencana yang sudah ditetapkan, pada tim pelaksana seperti di Kota Bogor bahwa apa yang tidak diukur tidak bisa dikembangkan dalam kegiatan di masa mendatang. Kota Bogor harus terintegrasi untuk melakukan pengembangan keterampilan di mana hasil yang ingin dicapai dari 2002 tahun tentunya adalah melakukan optimalisasi masa reformasi. Kota Bogor sudah mencapai 93,7%. Dengan mendukung hal tersebut Kota Bogor memiliki dewan dan tim pelaksana. Semakin semuanya terintegrasi dengan kegiatan reformasi birokrasi integrasi dengan kegiatan informasi birokrasi dan juga terintegrasi dengan kegiatan di tim koordinasi SPBE. Daerah selanjutnya ini hanya sebagai contoh saja bagaimana tim pelaksana Smart City melakukan sebuah gerakan cepat untuk mengantisipasi Covid-19.

 

Editor : Diskominfo Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Boklet Terbaru

Survey Kepuasan Masyarakat

Profile DISKOMINFOSTANDI

Info SMARTCITY 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2019

Booklet Smart City Kota Bogor 2020

Booklet Smart City Kota Bogor 2021

News On Kominfo