Bogor 12 Juni 2023- Menindaklanjuti hasil evaluasi implementasi program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN dan RB, melaksanakan Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap I yang ditujukan untuk menindaklanjuti progres hasil rekomendasi dari tim asesor kepada seratus sembilan puluh satu (191) kota/kabupaten yang terpilih pada periode 2017-2022. Kegiatan evaluasi tahap I dimaksud diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan seminar yang bertajuk “Mencerdaskan Kota dan Kabupaten untuk Indonesia Cerdas”. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, Tim Smart City Kota Bogor Hadir terpisah di paseban Sri Bima Setdakot Bogor dan Tim Asesor di Shangri-La Hotel Surabaya.
Kegiatan evaluasi ini dipimpin oleh ketua tim asesor dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Dana I. Sensuse beserta tim asesor lainnya yaitu Rudy Hartanto, Marian F. Bharata, serta Kartika selaku pemandu kegiatan tersebut. Ditempat terpisah, Pemerintah Kota Bogor menghadirkan Sekretaris Diskominfo Kota Bogor, Asep Zaenal Rahmat, Kepala Bidang e-Government Diskominfo Oki Tri Fasiasta, Sekretaris Bappeda, Agnes Andriani Kartika Sari, Sekretaris Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, tety Sovia, Kepala Bidang UMKM, dan perangkat daerah lainnya.
“Tujuan dilaksanakannya evaluasi ini yaitu untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai kebijakan Smart City. Adapun untuk dasar kebijakannya kita beracu pada 2 kebijakan yaitu Peraturan Daerah tentang informasi dan komunikasi tahun 2018, serta No. 113 tahun 2020 tentang Smart City”, ujar Asep.
Setelah itu, Asep memaparkan mengenai beberapa aktivitas kelembagaan Smart City, Forum Smart City, persentase mengenai infrastruktur fisik, infrastruktur sosial meliputi ‘Bogor Mengaji, Bisa Digital Marketing, Webinar Literasi Digital, dan Literasi Digital Anak Dini’, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
“Mengenai regulasi Smart City ini memang berbicara tentang sistematika Masterplan diluar, ya bagaimana Masterplan Smart City ini ditetapkan oleh pemerintah Kota Bogor sebagai pedoman dan acuan dalam melakukan perencanaan ”, jawab Oki saat pertanyaan perihal implementasi dari kebijakan Smart City ditanyakan oleh ketua tim asesor.
“Terkait rencana infrastruktur ini pada pembangunan daerah yaitu keterpaduan infrastruktur, terutama mobilitas yang mana rencana kami untuk Smart City ini dengan membangun Mobilitas Terpadu. Di tahun 2023 ini juga kami juga sudah menginisiasi untuk menyusun Raperda terkait penataan Mobilitas Terpadu yang mana memadukan sarana prasana, utilitas terkait komunikasi, air, listrik, dan beberapa utilitas lainnya”, Tegas Agnes saat Rudy Hartanto menanyakan perihal infrastruktur, dan kendala-kendala pada implementasi program Smart City.