G20 merupakan perkumpulan negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Alasan Indonesia tergabung dalam G20 dikarenakan saat ini posisi Indonesia berada di urutan ke-16 berdasarkan PDB. Dengan begitu, posisi Indonesia menjadi sejajar diantara China dan India yang pertumbuhan ekonomi nya selalu di atas rata-rata dalam perekonomian global. Sementara itu, negara-negara maju yang lainnya biasanya memiliki tren yang cenderung dinamis.
Indonesia resmi memegang presidensi G20 selama satu tahun penuh, dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi atau yang biasa disebut KTT G20 pada November 2022 di Bali. Sebelumnya, Italia sebagai presidensi G20 telah melakukan serah terima kepada Indonesia secara langsung sejak tanggal 31 Oktober 2021 di Roma. Tema G20 yang diangkat pada tahun 2022 adalah “Recover Together, Recover Stronger”. Seperti yang dijelaskan Presiden Joko Widodo melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Indonesia akan fokus pada tiga aspek yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Apa itu G20?
Group of Twenty atau G20 merupakan suatu kelompok kerjasama kerja sama multilateral strategis ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, baik negara maju dan berkembang, yang terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Anggota G20
Perkumpulan G20 atau yang biasa disebut Group of Twenty merupakan suatu forum multilateral yang berfokus pada isu-isu keuangan dan non-keuangan. Anggota negara-negara G20 ini menguasai 75% perdagangan dunia, dan Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi Anggota G20.
Negara yang tergabung dalam anggota G20 Antara lain sebagai berikut :
- Afrika Selatan
- Arab Saudi
- Argentina
- Australia
- Amerika Serikat
- Brasil
- Indonesia
- Inggris
- Italia
- Jepang
- Jerman
- Meksiko
- Republik Korea
- Rusia
- Perancis
- Tiongkok
- Kanada
- Turki
- India
- Uni Eropa.
Manfaat G20
Dikutip dari situs Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI, dalam penyelenggaraan Presidensi G20, Indonesia memiliki peluang dalam meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri hingga 1,7 trilliun rupiah, penambahan PDB yang diperkirakan mencapai 7,47 trilliun rupiah, serta pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri. Selain memberikan keuntungan bagi pemulihan perekonomian nasional, Menko Airlangga pun juga menyampaikan bahwa dalam momentum Presidensi G20 ini, Indonesia diharapkan dapat berperan penting dalam menjembatani keanekaragaman yang ada pada Forum G20, dimana Indonesia memiliki nilai musyawarah dan mufakat yang diharapkan dapat menjembatani berbagai perbedaan dalam kelompok negara.
Visi Misi G20
Dikutip dari situs Kemenkeu.go.id, visi G20 adalah untuk mendiskusikan berbagai kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Isu-isu ini kemudian akan dibahas lebih detail dengan teknis pada tingkat Working Group (WG) terlebih dahulu agar optimal dan komprehensif. Forum ini berupaya untuk menemukan berbagai solusi atas kondisi ekonomi global yang tengah menghadapi krisis keuangan global sejak 1997-1999, dengan mengikutsertakan negara-negara berpendapatan menengah dengan harapan dapat berpengaruh secara ekonomi sistemik, termasuk Indonesia. Sedangkan misi G20 adalah untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, seimbang, inklusif dan berkelanjutan. Pada setiap KTT, G20 mengangkat topik dan isu terkait yang dibahas dalam forum.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Indonesia diharapkan dapat menciptakan berbagai ide, terobosan dan pencapaian baru, termasuk dalam sektor perubahan energi bagi semua negara dengan mempromosikan suatu adopsi teknologi yang terjangkau, dengan mekanisme pembiayaan bersama, dan akan memprioritaskan transisi energi yang berkelanjutan.
Rangkaian Pertemuan Forum G20
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, rangkaian pertemuan forum G20 terdiri dari :
-
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan pertemuan klimaks yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20.
-
Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral
Pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral adalah pertemuan yang dihadiri oleh para menteri dan gubernur bank sentra. pada pembahasan substansi di Finance Track dan pertemuan tersebut dihadiri menteri atau pejabat setingkat menteri pada pembahasan substansi di Sherpa Track.
-
Pertemuan Tingkat Sherpa
Pertemuan Tingkat Sherpa merupakan pertemuan yang memiliki fokus pada isu-isu yang lebih luas, contohanya seperti keterlibatan politik, anti-korupsi, perdagangan, pembangunan energi perubahan iklim, kesetaraan gender, dan lain-lain.
-
Pertemuan Tingkat Working Group
Pertemuan tingkat working group merupakan suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga focal point pada Sherpa Track dan Finance Track. Substansi pembahasannya akan menjadi bahan masukan dalam pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa, dan juga pertemuan tingkat deputi.
-
Pertemuan Tingkat Deputi
Pertemuan tingkat deputi merupakan suatu pertemuan yang diselenggarakan dengan melibatkan deputi negara anggota G20 dengan pembahasan substansi pada Sherpa Track dan Finance Track.
-
Pertemuan Tingkat Engagement Group
Pertemuan tingkat Engagement Group merupakan suatu pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan lembaga negara atau non pemerintah dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
Sumber Gambar : Portal Informasi Indonesia
Penulis : Nadira Irsalina