Jumat, 31 Januari 2025. Diskominfo Kota Bogor menerima kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kota Cilegon. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk dapat mengetahui tugas dan fungsi dari Diskominfo Kota Bogor dalam mentransformasi layanan digital dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, sebagai acuan dalam mengembangkan Kota Cilegon dibidang informasi dan komunikasi ini diterima langsung oleh Kepala Bidang e-Government, Junenti Kolbert Nadeak. Dalam paparannya Kepala Bidang e-Government menyampaikan terkait Smart City Kota Bogor, dari sisi urutan Diskominfo secara garis besar terdiri dari tiga yaitu komunikasi dan teknologi, statistik sektoral, dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dimana sebenarnya SPBE dan Smart City merupakan salah satu indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam pelaksanaan program di pemerintah Kota Bogor.
“Kami sendiri sudah memulai Smart City itu dari tahun 2017, karena waktu itu memiliki inisiasi kalau tidak salah hanya sekitar 20 kabupaten kota itu telah mengikuti program Smart City tersebut. Melihat evaluasi Smart City kemarin, indeks Smart City kami di tahun ini itu naik menjadi sekitar 3,5. Nah, untuk mengetahui indeks Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) nya sendiri, di tahun ini kita telah mencapai 4,08”, jelas Kepala Bidang e-Government, Junenti Kolbert Nadeak.
Paparan dilanjutkan terkait Kota Bogor yang telah menerapkan konsep Smart City dengan berfokus pada enam dimensi utama, yaitu Smart Governance, Smart Society, Smart Living, Smart Branding, Smart Economy, dan Smart Environment. Dalam dimensi Smart Branding, Diskominfo Kota Bogor memperkenalkan ikon Rubo sebagai identitas produk asli Kota Bogor. Sementara itu, pada dimensi Smart Economy juga terdapat berbagai program kolaboratif guna mendukung UMKM dan ekonomi digital.
Pada kunjungan ini, juga disampaikan terkait salah satu program unggulan yaitu Aplikasi Layanan Administrasi Kelurahan (Asinan Kelurahan), yang mempermudah masyarakat Kota Bogor dalam mengurus berbagai dokumen administrasi secara online tanpa harus datang ke kantor kelurahan sehingga proses perizinan dan administrasi dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu, pada dimensi kesehatan Diskominfo mengembangkan sistem Bogor Smart Health yang menggabungkan seluruh layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.
Tidak hanya dalam aspek pelayanan publik, Diskominfo Kota Bogor juga berperan dalam penanggulangan bencana yaitu pada dimensi Smart Society sebagai sistem peringatan dini serta edukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana. Selain itu, juga terdapat inovasi pada dimensi Smart Environment sebagai penerangan jalan dengan lampu tenaga surya dan upaya pengurangan konsumsi energi konvensional.
Sebagai penutup, Kepala Bidang e-Government menegaskan bahwa implementasi Smart City di Kota Bogor merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan dunia usaha, kunjungan tersebut ditutup dengan pengambilan dokumentasi bersama.
Penulis : Amanda Devinka