Hubungi Kami       

14 Jumadil Akhir 1446 H

Begini Nasib PeduliLindungi Usai PPKM Dicabut

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (30/12/22). Menyusul kebijakan tersebut, terdapat sejumlah aturan yang ikut mengalami penyesuaian. Salah satunya adalah aturan mengenai PeduliLindungi, aplikasi pelacakan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, memastikan bahwa aplikasi tersebut akan terus digunakan terkait dengan penggunaan fasilitas publik. Adapun, nantinya PeduliLindungi akan diintegrasikan dengan platform Satu Sehat dan penggunaannya tidak hanya untuk screening COVID-19 saja.

Satu Sehat sendiri adalah program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk mengintegrasikan dan menstandarisasi data kesehatan nasional dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), laboratorium, hingga apotek. Satu Sehat merupakan upaya digitalisasi rekam medis guna mempermudah pengaksesan. Nantinya, dengan Satu Sehat rekam medis dapat diakses melalui ponsel tanpa perlu mengisi formulir secara berulang-ulang ketika berpindah fasyankes.

“Nanti PeduliLindungi akan kita transformasikan ke platform Satu Sehat, di mana teman-teman yang sudah punya, sudah download, bisa pakai. Cuma fungsinya tidak hanya untuk vaksin dan screening saja, tapi bisa tahu imunisasi anak kita apa saja. Misalnya cek darah di lab, contohnya Prodia, bisa masuk datanya," terang Budi Gunadi dalam konferensi pers Senin (02/01/2022).

Tidak hanya dapat melihat riwayat pemeriksaan, Menkes juga menerangkan bahwa PeduliLindungi dapat digunakan untuk melihat riwayat pembelian obat di apotek sampai kegiatan masyarakat. Hal tersebut di masa mendatang diharapkan dapat menjadi rujukan kontrol guna membantu dokter dalam menangani pasien. Canggihnya, PeduliLindungi nantinya juga dapat dihubungkan dengan smartwatch.

"(misalnya) Check up ususnya karena suka sakit perut, suka beli obat sakit perut, dokternya akan jauh lebih cepat tahu, nah ini juga nanti bisa digunakan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Kesehatan untuk memahami population health di tingkat kecamatan, kelurahan, kab/kota, sehingga penggunaannya lebih efektif," jelasnya.

Menkes memproyeksikan sistem Satu Sehat akan rampung pada akhir tahun 2023 nanti dan sudah bisa dipergunakan mulai tahun 2024.

 

Editor : Diskominfo Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Streaming Sipatahunan
Pengumuman

Booklet Smart City Kota Bogor 2024

Survey Kepuasan Masyarakat

Profile DISKOMINFOSTANDI

Info SMARTCITY 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2019

Booklet Smart City Kota Bogor 2020

Booklet Smart City Kota Bogor 2021

News On Kominfo