Hubungi Kami       

19 Jumadil Akhir 1446 H

Literasi Digital

literasi-digital.jpg

Pengertian 

Literasi Digital terdiri dari kata 'Literasi' dan 'Digital. Kata 'Literasi' memiliki arti kemampuan seseorang dalam mengelolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis, sedangkan kata 'Digital' adalah suatu sinyal atau data yang dinyatakan dalam serangkaian angka 0 dan 1. Digital menggambarkan teknoogi elektronik yang menghasilkan, menyimpan, dan memproses data dalam dua kondisi, yaitu: positif dan non-positif. Positif dinyatakan atau diwakilkan oleh angka 1 dan non-positif oleh angka 0. Teknologi digital utamanya digunakan pada media komunikasi terbaru seperti satelit dan transmisi serat optik (fiber optic). Sebagai contoh, modem digunakan untuk mengubah informasi digital pada komputer menjadi sinyal analog untuk saluran telepon dan untuk mengubah sinyal telepon analog menjadi informasi digital pada sebuah komputer. 

 

Dari uraian diatas Literasi Digital dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Literasi Digital merupakan satu dari enam literasi dasar dalam Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan hasil kesepakatan dalam World Economic Forum pada tahun 2015. Enam Literasi Dasar tersebut adalah Literasi Baca dan Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial dan Literasi Budaya dan Kewargaan. Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui literasi dasar tersebut.

 

Peluang dan Tantangan

Peran internet semakin penting dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik di dunia global. Kecenderungan internet telah bergerak menjadi kebutuhan pokok bagi tiap orang. Pengguna internet mengalami kenaikan secara terus menerus. Hasil Survei Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet Indonesia (APJII) 2019 jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 196,7 juta dari total populasi 266,91 juta penduduk Indonesia sama dengan 73,7% naik 8,9% dari tahun 2018 yang jumlah pengguna internet sebesar 171,1 juta dari total populasi 264,16 juta penduduk Indonesia. Dan Jawa Barat merupakan pengguna tertinggi yaitu sebanyak 35.100.611 orang.

 

Mayoritas pengguna internet memanfaatkan untuk mengakses media sosial, aplikasi percakapan, perbankan, hiburan dan berbelanja online. Sedangkan konten yang paling banyak dibuka adalah pendidikan dan kriminalitas. Pendidikan ini sehubungan diberlakukannya belajar online saat pandemi corona. Platform yang paling banyak digunakan yakni YouTube. Sedangkan konten yang paling banyak dicari yakni film, musik, olahraga, kuliner dan tutorial game online. Media Sosial yang paling sering digunakan diantaranya Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, LinkedIn dan Whatsapp. Pandemi memang mendorong percepatan transformasi digital di segala bidang.

 

Transformasi ini harus disikapi dengan beberapa persiapan antara lain edukasi yang mendetail dan menyeluruh keseluruh elemen masyarakat serta peremajaan infrastruktur yang memadai. Dalam era serba digital saat ini arus informasi begitu banyak, masyarakat bisa menerima informasi dari berbagai sumber disaat yang bersamaan karena itu diperlukan kemampuan mencari, menemukan dan memilah informasi yang benar dan tepat. Tantangan lainnya adalah merebaknya konten negatif atau hoax seperti isu SARA, pornografi, penipuan dan lain-lain, dengan literasi digital masyarakat diharapkan dapat mengetahui mana konten yang positif dan mana konten yang negatif.

 

Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Mereka tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital. Dengan demikian, kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan cenderung aman dan kondusif.

 

Peran Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan 4 (empat) modul literasi digital, yaitu: (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etis Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital. Keempat modul ini akan dilakukan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota. Program literasi digital ini akan melibatkan 12,4 juta masyarakat dan akan dilakukan dalam lebih dari 20.000 kegiatan.  20.000 kegiatan itu merupakan hasil kerjasama diantara Kominfo, bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Pemerintah Daerah, sekitar 110 lembaga dan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang akan melakukan secara bersama-sama, kerja kolaboratif.

 

Kebutuhan akan Sumber Daya Manusia yang handal dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat mendesak untuk diupayakan secara masif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami digital talent gap atau kesenjangan talenta digital, dimana kita membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahun.

 

Pemerintah juga menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia memiliki literasi digital sampai pada tahun 2024. Upaya itu akan berlangsung melalui pelatihan keterampilan dan peningkatan kompetensi di bidang digital. Sasaran Program Literasi Digital Nasional (LDN) terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan keseriusan Pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital. Dengan demikian, diharapkan setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi digital sampai tahun 2024 mendatang. *

 

*Dari berbagaisumber

 

 

Editor : Diskominfo Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Streaming Sipatahunan
Pengumuman

Booklet Smart City Kota Bogor 2024

Survey Kepuasan Masyarakat

Profile DISKOMINFOSTANDI

Info SMARTCITY 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2019

Booklet Smart City Kota Bogor 2020

Booklet Smart City Kota Bogor 2021

News On Kominfo