Hubungi Kami       

6 Jumadil Awal 1446 H

Angka Penularan Covid-19 Kota Bogor Terendah se-Bodebek

angka-penularan-covid-19-kota-bogor-terendah-se-bodebek.jpg

Wali Kota Bogor Bima Arya dan kepala daerah di kawasan Bogor, Depok dan Bekasi mengikuti rapat evaluasi tingkat kewaspadaan Covid-19 bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui saluran video conference, Rabu (1/7/2020).

“Pak Gubernur tadi menyampaikan khusus ke wilayah Bodebek, angka Reproduksi Efektif atau angka penularan di Bodebek paling rendah adalah di Kota Bogor dengan angka 0,33. Itu kita syukuri karena kerja keras kita ada hasilnya. Angka 0,33 itu skor terendah di Bodebek dan Pak Gubernur mengapresiasi,” ungkap Bima Arya usai mengikuti rapat virtual tersebut di Balaikota Bogor.

Khusus wilayah Bodebek yang berdekatan dengan DKI Jakarta, Ridwan Kamil menyampaikan angka reproduksi efektif covid di Kota Depok (1,17), Kota Bekasi (0,71), Kabupaten Bogor (0,66), Kabupaten Bekasi (0,57) dan Kota Bogor (0,33).

Angka reproduksi efektif (Rt) merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kewaspadaan Covid-19 di wilayah Jawa Barat. Selain itu ada juga indikator yang dinilai yakni laju Orang Dalam Pemantauan (ODP), laju Pasien Dalam Pengawasan (PDP), laju perkembangan pasien positif, laju kesembuhan (recovery rate), laju kematian (case fatality rate), laju transmisi (contact index), risiko geografis dan laju pergerakan.

“Meski tren penyebaran Covid-19 di Kota Bogor cenderung melandai, kata Bima, tapi situasi belum aman sepenuhnya. 2 Juli merupakan hari terakhir masa PSBB Proporsional di fase transisi. Pemkot akan evaluasi dan Insya Allah akan diumumkan langsung bagaimana kelanjutannya ke depan. Termasuk soal aturan ojek online yang boleh angkut penumpang dan kegiatan-kegiatan di hotel selain fasilitas menginap dan tempat umum lainnya,” jelas Bima.

Bima menjelaskan, Gubernur Jabar menyerahkan kepada kepala daerah Bodebek untuk menentukan kebijakan ke depannya seperti apa. “Kerangkanya masih dalam kerangka PSBB proporsional tetapi dipersilahkan untuk memulai pra adaptasi kebiasaan baru (Pra-AKB) di bidang tertentu,” katanya.

“Beberapa hari ke depan kita akan koordinasikan secara teknis seperti apa. Misalnya mengizinkan Ojol untuk beroperasi mengangkut penumpang dengan protokol kesehatan dan lain-lain. Memasuki persiapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) jadi bisa dibilang era Pra-AKB. Beberapa masih dilarang, seperti sekolah masih belum boleh, kemudian olahraga yang kontak fisik masih belum diizinkan,” tambahnya.

Pemkot Bogor, lanjut Bima, juga akan menggencarkan tes swab di sejumlah sektor. “Swab kita sekarang sudah sekitar 4.000 lebih. Target kita 8.000. Kita akan kejar terus. Akan digencarkan ini. Semakin masif tes swab di Kota Bogor ini. Untuk masyarakat agar tetap gunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,” pungkasnya. (prokompim)

Editor : Diskominfo Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Streaming Sipatahunan
Pengumuman

Booklet Smart City Kota Bogor 2024

Survey Kepuasan Masyarakat

Profile DISKOMINFOSTANDI

Info SMARTCITY 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2018

Booklet Smart City Kota Bogor 2019

Booklet Smart City Kota Bogor 2020

Booklet Smart City Kota Bogor 2021

News On Kominfo