Dalam rangka penyusunan Publikasi Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2024 yang akan dirilis pada tanggal 28 Februari 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. BPS Kota Bogor menggelar Desk Kota Bogor Dalam Angka bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor sebagai wali data pada Selasa (30/01) di Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor.
Acara dibuka oleh Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat dan Kepala BPS Kota Bogor, Daryanto. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pewakilan perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kota Bogor. Hadir pula perwakilan dari BPN Kota Bogor, PLN Kota Bogor, Kantor Pos Kota Bogor, Pengadilan Agama, Kantor Imigrasi Kota Bogor, Polres Kota Bogor, LP kelas IIa Bogor, Pengadilan Negeri Kota Bogor.
Diskominfo Kota Bogor telah mengembangkan portal data yang dapat dimanfaatkan seluruh perangkat daerah.
“Jika Portal data ini sudah berjalan optimal, maka pertemuan seperti ini bukan lagi yang utama karena semua data sudah tersedia di Portal Data”, jelas Daryanto.
Daryanto juga memaparkan bahwa data yang sudah disampaikan akan dipublish oleh BPS. Tetapi data yang diterima terkadang kurang sinkron dan berasal dari beberapa sumber sehingga perlu diketatkan lagi mana data yang akan dipakai.
Pertumbuhan penduduk menjadi poin pertama yang mendapat sorotan. Data menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, dan dalam FGD ini, para peserta membahas dampak urbanisasi, migrasi, serta langkah-langkah pemerintah dalam menanggapi perubahan ini.
Aspek ekonomi dan pembangunan tak luput dari perbincangan. Diskusi melibatkan data pertumbuhan ekonomi dan proyek-proyek pembangunan terkini. Para peserta juga menyoroti upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran dan menciptakan peluang kerja.
Infrastruktur kota menjadi fokus ketiga, dengan pembahasan tentang status proyek-proyek utama dan tantangan yang dihadapi, seperti kemacetan dan pemeliharaan jalan. Jaringan transportasi dan konektivitas kota juga menjadi bagian integral dari diskusi ini.
Pendidikan, sebagai pondasi masa depan, juga dibahas dengan memperhatikan data kualitas pendidikan dan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Jumlah sekolah dan universitas serta inovasi program pendidikan menjadi bahasan utama.
Isu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup juga mendapat perhatian serius. Data mengenai status kesehatan masyarakat, akses ke pelayanan kesehatan, serta program-program lingkungan menjadi bagian integral dari FGD ini.
Author: Putri Dewinta