Perkembangan teknologi digital yang pesat membawa dampak signifikan terhadap meningkatnya ancaman siber. Perlindungan data kini menjadi kebutuhan utama, baik bagi individu maupun institusi. Ancaman seperti pencurian data pribadi hingga serangan yang mengganggu operasional perusahaan menegaskan pentingnya keamanan siber sebagai bagian dari kehidupan digital modern. Saat ini, serangan siber tidak hanya menyasar lembaga besar, tetapi juga individu, UMKM, dan institusi pendidikan.

Motif kejahatan pun beragam, mulai dari pencurian finansial, pemerasan, hingga sabotase. Jenis serangan yang umum meliputi phishing (penipuan melalui email atau situs palsu untuk mencuri data sensitif), ransomware (perangkat lunak berbahaya yang mengunci data dan meminta tebusan), serta malware dan spyware yang secara diam-diam mencuri atau merusak data penting. Langkah preventif sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko. Beberapa di antaranya meliputi penggunaan kata sandi yang kuat, aktivasi autentikasi dua faktor, pembaruan sistem secara rutin, kewaspadaan terhadap tautan mencurigakan, serta pencadangan data secara berkala.

Meskipun tidak dapat sepenuhnya dihindari, ancaman siber seperti ini dapat dicegah dengan literasi digital yang baik dan penerapan kebiasaan digital yang aman. Di era digital saat ini, tanggung jawab terhadap keamanan data bukan semata-mata berada di tangan teknisi teknologi professional informasi, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen Masyarakat dan seluruh pengguna teknologi. Jadi, mari bijak dalam penggunaan teknologi dan jaga keamanan data pribadi sehingga ancaman siber dapat dihindari.

Penulis: Liesya Sri Ayu Prima Siregar