Dikira demo Ternyata Surprise
Ratusan pendengar Radio Sipatahunan dan yang lainnya yang tergabung dalam Fans Radio Bogor (FRB), Pasukan Keju Betot (PKB) dan Community Remaja Gandenk (CRG) yang dipimpin oleh Zenal Abidin, tiba-tiba saja “menyerbu” Radio Sipatahunan di Jalan Raya Pajajaran No. 125 Kota Bogor.
Tentu saja kedatangan para pendengar ini sempat membuat kaget beberapa crew yang sedang bertugas, karena secara tiba-tiba mereka masuk secara bersamaan. Sempat terjadi ketegangan antara salah seorang penyiar dengan para “tamu tak diundang “ ini, namun setelah pimpinan rombongan Amsir menjelaskan maksud kedatangannya. Suasana yang tercipta malah menjadi akrab. Ternyata kedatangan mereka sengaja untuk memberikan kejutan dan surprise bertalian dengan hari jadi Radio Sipatahunan yang ke 19.
“Kami sengaja tidak memberitahu terlebih dahulu, ingin membuat kejutan Kami tahu kalau Sipatahunan berulang tahun dari salah seorang penyiarnya,” tutur Amsir saat berkumpul di Aula Radio Siptahunan.
Ditambahkannya, perayaan peringatan ulang tahun radio milik pemda tersebut sebagai bentuk kecintaan dan dukungan terhadap radio yang telah berumur 19 tahun ini. Dia juga menambahkan FRB,PKB dan GP jumlahnya mencapai ribuan orang, namun yang datang pada kesempatan tersebut hanya sekitar 200 orang saja.
“Selain hujan, juga banyak diantaranya yang masih punya kegiatan,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Studio RSPD Sipatahunan, Ganda Atmaja, SE, mengaku merasa tersanjung dengan apa yang dilakukan para pendengar tersebut. Dia sendiri mengaku diberi tahu secara mendadak, dan tidak mengetahui sebelumnya.
“Saya diberitahu melalui telepon oleh Wa Idar (penyiar radios-Red), bahwa ada yang demo ke Radio Sipatahunan, langsung saja saya meluncur, karena takut terjadi yang tidak diharapkan,” katanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan peniupan lilin oleh pimpinan RSDP Sipatahunan dan pembagian kue ulang tahun kepada para crew.
Setelah acara pokok selesai dilanjutkan dengan ramah tamah. Dalam kesempatan tersebut, Ganda meminta kepada para pendengar setia Sipatahunan, untuk memberikan masukan baik kritik atau apapun demi perbaikan siaran radio yang mengemban misi radio informasi.
Dia juga berharap mereka tidak saja meminta lagu, namun juga memberikan informasi kejadian yang terjadi di wilayahnya. Dengan demikian, kejadian bencana alam atau kejadian lainnya, bisa langsung ditanggulangi secepatnya.
“Media lain pastinya perlu proses lebih dahulu, sehingga informasi yang disampaikan tidak akan secepat radio,”tegasnya.(dhp/lan)