News  :  
25 Rabiul Awwal 1447 H

Dari TV ke TikTok: Evolusi Hiburan Ramadan dari Dulu hingga Sekarang

dari-tv-ke-tiktok--evolusi-hiburan-ramadan-dari-dulu-hingga-sekarang.png

Bulan Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi juga tentang kehangatan kebersamaan, limpahan berkah, dan momen-momen penuh makna yang tak terlupakan. Dulu, televisi menjadi pusat hiburan saat berbuka dan sahur dengan program-program khas Ramadan yang beragam, seperti sinetron religi, ceramah ustadz ternama, hingga kuis berhadiah yang bertemakan islami.

Namun, melihat perkembagan teknologi yang semakin pesat, kini tren hiburan Ramadan mulai bergeser ke platfrom digital seperti Tiktok, Youtube, dan Instagram. Apakah kamu menyadarinya? dan Apa yang menyebabkan pergeseran ini?

 

Perbandingan Program Ramadan Dulu vs. Konten Digital Sekarang

Pada era 90-an hingga 2000-an awal, televisi sukses menjadi pusat hiburan selama bulan Ramadan. Tayangan seperti “Para Pencari Tuhan,” “Lorong Waktu,” hingga “Kiamat Sudat Dekat” sukses menarik perhatian jutaan penonton.  Selain itu, acara sahur seperti "Sahurnya OVJ" atau "Pesbukers Ramadan", dan “Sahur Bareng Artis” juga menjadi tontonan wajib. Zaman dulu, sinetron Ramadan dan acara sahur punya cerita yang kuat dan sarat pesan moral. Ada yang bikin haru, ada juga yang menghibur. Kamu paling kangen yang mana nih?

Namun, saat ini pola konsumsi media telah berubah drastis. Platform seperti TikTok dan YouTube kini menjadi pilihan utama untuk hiburan Ramadan. Alih-alih menonton sinetron panjang, generasi muda lebih suka menikmati konten singkat seperti ceramah satu menit, sketsa humor bertema Ramadan, resep takjil praktis, hingga tantangan ibadah harian yang bisa langsung diterapkan.

 

Mengapa Generasi Muda Lebih Memilih Konten Pendek?

  1. Informasi Cepat & Efisien, Generasi muda menyukai konten yang ringkas dan langsung ke intinya.
  2. Lebih Menarik Secara Visual, Video pendek lebih mudah dipahami dan menghibur dibanding teks panjang.
  3. Cocok untuk Multitasking, Bisa dikonsumsi sambil melakukan aktivitas lain.
  4. Konten yang Dipersonalisasi, Algoritma media sosial menampilkan video sesuai minat pengguna, membuatnya lebih menarik.

 

Perubahan dalam cara kita menikmati hiburan Ramadan turut memengaruhi kebiasaan dan suasana bulan suci. Di satu sisi, tren ini membawa manfaat seperti akses lebih mudah ke ilmu agama dengan format yang menarik serta peluang bagi kreator untuk berdakwah dengan gaya modern. Namun, ada pula tantangan, seperti penyebaran informasi yang kurang terpercaya dan potensi gangguan yang dapat mengurangi fokus ibadah.

Bagaimana dengan kamu? Lebih suka bernostalgia dengan program Ramadan di TV atau menikmati hiburan singkat di media sosial? yang terpenting, Ramadan tetap bisa dijalani dengan cara yang paling sesuai dengan perkembangan zaman dan kebiasaan masing-masing.

 

Penulis: Amanda Devinka

 

Editor : Diskominfostandi Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Banner
sibadra
sibadra
sibadra
sibadra
News On Kominfo