News  :  
25 Rabiul Awwal 1447 H

Digital Doppelgänger: Saat AI Bisa Menjadi Kloning Diri Kita

digital-doppelgänger--saat-ai-bisa-menjadi-kloning-diri-kita.png

Di era yang serba modern ini, bayangkan kamu dapat berbicara dengan versi digital diri kamu sendiri yang memiliki suara, eskpresi, dan gerakan tubuh yang sama, luar biasa bukan?

Teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat hal itu menjadi mungkin melalui deepfake sebagai sebuah inovasi yang mampu menciptakan replika digital seseorang dengan tingkat kemiripan yang tinggi.

 

Bagaimana Deepfake dapat menciptakan Digital Doppelgänger?

Deepfake bekerja dengan menganalisis dan mereplikasi pola dari video serta audio seseorang, dengan mengumpulkan data visual dan suara dari berbagai sumber, AI dapat membentuk model yang mampu meniru mimik wajah, intonasi suara, dan bahkan gaya berbicara seseorang dengan sempurna.

Teknologi ini awalnya dikembangkan untuk keperluan hiburan, tetapi seiring berkembangnya zaman deepfake mulai digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pemasaran, pendidikan, dan layanan pelanggan.

 

Penerapan Deepfake atas Digital Doppelgänger

Di luar negeri, teknologi deepfake telah digunakan salah satunya dalam penyiaran berita, baik untuk tujuan inovasi maupun disinformasi. Contohnya yaitu penggunaan deepfake atas digital Doppelgänger oleh Korea Selatan pada tahun 2020, dalam saluran televisi MBN yang menayangkan pembawa berita virtual yang merupakan deepfake dari seorang penyiar berita terkenal, dari saat itu MBN mengumumkan bahwa mereka akan terus menggunakan teknologi deepfake untuk beberapa laporan terkini.

Selain itu, deepfake juga digunakan dalam kampanye politik dan disinformasi oleh beberapa negara. Penggunaan deepfake dalam penyiaran berita dan politik di luar negeri menunjukkan potensi teknologi ini untuk inovasi sekaligus risiko disinformasi. Penting bagi media dan platform digital untuk mengembangkan kebijakan dan teknologi deteksi guna mencegah penyalahgunaan yang dapat merugikan masyarakat.

 

 

Masa Depan: Berbicara dengan Kloning Digital Diri Sendiri                                                  Di sisi lain, digital Doppelgänger juga memiliki potensi positif yang luar biasa. Bayangkan kita bisa berbicara dengan versi AI diri kita sendiri yang bisa menjawab pertanyaan, memberikan nasihat, atau bahkan menggantikan kehadiran kita dalam pertemuan virtual. Teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan avatar digital yang dapat terus berinteraksi dengan orang-orang terdekat, bahkan setelah seseorang tiada.                                                                                                 Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat AI yang bisa menjadi perwakilan digital kita dalam berbagai aktivitas online, dari presentasi kerja hingga layanan pelanggan yang lebih personal.

Era digital doppelgänger sudah di depan mata. Dengan deepfake dan teknologi AI yang semakin canggih, kita bisa melihat berbagai kemungkinan baru, dari komunikasi yang lebih canggih hingga risiko penyalahgunaan identitas digital. Meskipun ada tantangan besar dalam pengamanan dan etika penggunaannya, jika dikelola dengan baik, teknologi ini bisa menjadi revolusi dalam cara kita berinteraksi di dunia digital.

 

Penulis: Amanda Devinka

 

Editor : Diskominfostandi Kota Bogor

Share On : Twitter Facebook Google+
Banner
sibadra
sibadra
sibadra
sibadra
News On Kominfo