Di dunia digital yang semakin berkembang, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara yang sudah lama digunakan untuk melindungi situs web dari serangan bot adalah CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Human Apart). Sistem ini berfungsi untuk membedakan pengguna manusia dengan bot melalui berbagai tantangan, seperti mengetik ulang teks buram, memilih gambar, atau menyelesaikan puzzle sederhana. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan bauta (AI), efektivitas CAPTCHA mulai dipertanyakan.

Saat ini, banyak bot yang sudah dilengkapi dengan AI canggih sehingga mampu memecahkan CAPTCHA dengan mudah. Teknologi machine learning memungkinkan bot mengenali pola dan karakter dalam tantangan CAPTCHA lebih cepat dibandingkan manusia. Hal ini membuat sistem yang dulunya dianggap ampuh kini mulai kehilangan keunggulan. Selain itu, banyak pengguna mengeluh bahwa CAPTCHA sering kali menganggu pengalaman mereka saat menjelajahi internet, terutama jika tantangannya sulit atau memakan waktu lama.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, beberapa inovasi baru telah dikembangkan. Salah satunya reCAPTCHA V3, yang bekerja tanpa memerlukan interaksi pengguna secara langsung. Selain itu, metode keamanan lain seperti otentikasi dua faktor (2FA) dan analisis perilaku pengguna semakin banyak diterapkan untuk memperkuat keamanan siber. Oleh karena itu, pengguna CAPTCHA perlu dikombinasikan dengan teknologi keamanan lainnya agar tetap relevan.

Penulis : Vanessa Orlando