Apakah kamu pernah merasa sulit berhenti menggulir berita negatif di media sosial meskipun sudah ingin berhenti? kebiasaan ini disebut doomscrolling, yaitu kecenderungan untuk terus mencari dan membaca kabar buruk meskipun hal itu berdampak negatif pada emosi dan kesehatan mental kita.
Sebuah survei oleh Morning Consult pada tahun 2024 menemukan bahwa hampir 1 dari 3 (31%) orang dewasa di Amerika Serikat yang menggunakan media sosial mengakui bahwa mereka sering atau kadang-kadang melakukan doomscrolling. Fenomena doomscrolling ini semakin meluas, banyak orang terjebak dalam kebiasaan menggulir berita negatif tanpa sadar.
Apa Itu Doomscrolling?
Doomscrolling, kebiasaan tanpa sadar mencari dan menyerap informasi negatif terutama di media sosial. Istilah ini mulai mencuat sejak pandemi COVID-19, saat banyak orang terus-menerus menelusuri berita krisis kesehatan dan ekonomi, berharap menemukan kepastian, tetapi justru semakin diliputi kecemasan. Awalnya, niatnya hanya ingin tetap terinformasi, namun lama-lama, kebiasaan ini bisa menguras energi mental dan membuat kita merasa semakin tak berdaya.
Peran Algoritma Media Sosial
Algoritma media sosial berperan besar dalam memperkuat kebiasaan doomscrolling. Platform seperti Instagram, TikTok, Twitter (X), dan Facebook dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna selama mungkin. Bagaimana caranya? Dengan menyesuaikan konten berdasarkan kebiasaan konsumsi kita. Jika kita sering mengklik atau membaca berita negatif, algoritma akan menganggap itu sebagai minat utama dan terus menampilkan konten serupa.
Dampak Psikologis
Selain itu, doomscrolling bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, terutama bagi mereka yang sudah rentan mengalami kecemasan atau depresi. Secara sederhana, jika seseorang terus-menerus terpapar berita negatif, otaknya akan lebih fokus pada hal-hal buruk yang terjadi di dunia, sehingga memperkuat pola pikir pesimistis. Hal tersebut tentu saja dapat memperburuk kesehatan mental seseorang.
Cara Mengatasinya
Jika kamu memiliki kebiasaan tersebut, untuk mengatasi kebiasaan doomscrolling yaitu kecenderungan terus-menerus mencari dan membaca berita negatif di media sosial. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:
- Pasang "Alarm" sebagai pengingat
Batasi konsumsi berita maksimal 30 menit per hari dan hindari scrolling sebelum tidur agar pikiran lebih tenang.
- Pilih konten yang positif
Jangan biarkan berita negatif mendominasi! Ikuti akun yang membagikan cerita inspiratif dan berita positif.
- Belajar untuk mindfulness
Sebelum jari terus menggulir, tanyakan: Apakah ini penting? Jika tidak, hentikan dan alihkan ke hal yang lebih produktif.
- Rehat Sejenak dari Dunia Maya
Rehat dari media sosial sejenak, nikmati dunia nyata dengan berolahraga, membaca, atau habiskan waktu dengan orang terdeka
Tanpa kita sadari,kebiasaan doomscrolling ini bisa memperburuk kesehatan mental kita. Algoritma media sosial dirancang untuk membuat kita tidak lepas dari layar, tetapi bukan berarti kita pasrah akan hal tersebut. Saatnya kita mengambil kendali tersebut dengan memilih informasi dengan bijak, mengatur batasan dalam menggunakan media sosial, dan ciptakan keseimbangan antara dunia maya dan realitas agar kita menjadi lebih produktif dan sehat.
Penulis : Amanda Devinka