Mengakses link website memang tampak sepele, tetapi kenyataannya ada banyak risiko yang dapat mengancam data pribadi dan perangkat kita jika kita tidak berhati-hati. Untuk itu, penting bagi kita mengenali ciri-ciri website yang aman dan tidak aman agar terhindar dari ancaman seperti pencurian data dan virus. Berikut adalah beberapa ciri website yang berisiko serta tips untuk melindungi diri dari penipuan online.
1. Perhatikan Protokol Keamanan: HTTP vs. HTTPS
Salah satu indikator yang mudah dikenali dari website yang aman adalah penggunaan protokol HTTPS. Website yang menggunakan HTTPS memiliki lapisan enkripsi yang menjaga data agar tidak mudah disadap. Biasanya, website penipuan hanya menggunakan protokol HTTP tanpa "S," yang berarti data yang dikirimkan melalui website tersebut tidak terlindungi dengan baik. Sebelum memasukkan informasi sensitif, pastikan website yang kamu akses memiliki HTTPS di awal URL.
2. Cek Keaslian URL
Penipu seringkali menggunakan URL yang mirip dengan website asli untuk mengecoh pengunjung. Mereka mungkin menambahkan atau mengubah huruf pada alamat URL agar terlihat seperti website resmi. Misalnya, “faceboook.com” atau “instgram.net” adalah contoh URL yang sengaja dibuat mirip dengan situs asli untuk menipu pengguna. Selalu perhatikan alamat URL dengan teliti sebelum mengklik link, terutama yang diterima dari sumber yang tidak jelas.
3. Waspadai Iklan yang Berlebihan dan Tawaran yang Tidak Masuk Akal
Website yang tidak aman sering menampilkan iklan dalam jumlah berlebihan dan memberikan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti hadiah besar atau diskon besar-besaran. Penipu menggunakan tawaran tersebut sebagai umpan untuk menarik perhatian pengguna. Jika sebuah situs tampak dipenuhi iklan pop-up atau menawarkan hadiah mencurigakan, sebaiknya segera tinggalkan situs tersebut.
4. Jangan Diabaikan Peringatan dari Browser
Browser modern dilengkapi dengan fitur keamanan yang akan memberikan peringatan jika kita mengunjungi situs yang dicurigai sebagai penipuan atau berisiko. Jika browser memberikan peringatan keamanan saat Anda mengakses sebuah website, sebaiknya jangan abaikan peringatan tersebut. Situs yang mendapatkan peringatan dari browser biasanya memiliki riwayat atau aktivitas yang mencurigakan dan berpotensi berbahaya.
5. Jangan Berikan Informasi Pribadi di Sembarang Website
Website penipuan seringkali mengarahkan pengguna ke halaman yang meminta informasi pribadi, seperti data keuangan, kata sandi, atau informasi identitas lainnya. Sebagai langkah pencegahan, jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui website yang tidak jelas atau link yang dikirim melalui email atau pesan yang tidak terpercaya. Ingat, website resmi tidak akan pernah meminta data sensitif secara langsung melalui link yang tidak terverifikasi.
6. Simbol Gembok di Bilah Alamat
Di bilah alamat browser, terdapat simbol gembok yang menandakan keamanan website. Gembok yang terkunci atau berwarna hijau menunjukkan bahwa website tersebut aman untuk diakses. Namun, jika simbol gembok terbuka atau berwarna merah, sebaiknya segera tinggalkan website tersebut karena itu menandakan website tersebut tidak memiliki sertifikat keamanan yang valid.
Melindungi diri dari website yang tidak aman memerlukan kewaspadaan dan pemahaman terhadap ciri-ciri website yang berisiko. Dengan memperhatikan protokol keamanan, memeriksa URL, waspada terhadap iklan berlebihan, serta memperhatikan peringatan dari browser, kita dapat lebih aman dalam menjelajahi internet dan menjaga data pribadi dari ancaman pencurian. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati, karena kejahatan siber sering kali memanfaatkan kelengahan kita saat berselancar online.
Penulis : Calista Nadhifa & Putri Andini Terok